Minggu, 28 September 2014

Proses Perilaku Manusia Dalam Persepsi dan Pembelajaran

1. Pengertian Persepsi
Persepsi (dari bahasa Latin perceptio, percipio) adalah tindakan menyusun, mengenali, dan menafsirkan informasi sensoris guna memeberikan gambaran dan pemahaman tentang lingkungan. Persepsi meliputi semua sinyal dalam sistem saraf, yang merupakan hasil dari stimulasi fisik atau kimia dari organ pengindra. Seperti misalnya penglihatan yang merupakan cahaya yang mengenai retina pada mata, pencium yang memakai media molekul bau (aroma), dan pendengaran yang melibatkan gelombang suara. Persepsi bukanlah penerimaan isyarat secara pasif, tetapi dibentuk oleh pembelajaran, ingatan, harapan, dan perhatian. Persepsi bergantung pada fungsi kompleks sistem saraf, tetapi tampak tidak ada karena terjadi di luar kesadaran.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi
    Faktor yang mempengaruhi persepsi antara lain harapan pengalaman masa lalu, dan keadaan psikologis yang mana menciptakan kumpulan perseptual. Selain hal tersebut masih ada beberapa hal yang mempengaruhi persepsi, yaitu:

1.Yang paling berpengaruh terhadap persepsi adalah perhatian, karena perhatian adalah proses mental ketika stimulus atau rangkaian stimulus menjadi menonjol dalam kesadaran, pada saat stimulus lainya melemah. Dalam stimulus mempunyai sifat-sifat yang menonjol, antara lain intensitas dan pengulangan. Diri orang yang membentuk persepsi itu sendiri. Apabila seseorang melihat sesuatu dan berusaha memberikan interpretasi tentang apa yang dilihatnya itu, ia dipengaruhi oleh karateristik individual yang turut berpengaruh seperti sikap kepentingan, minat, kebutuhan, pengalaman, harapan dan kepribadian. 

2.Stimulus yang berupa obyek maupun peristiwa tertentu. Stimulus yang dimaksud mungkin berupa orang, benda atau peristiwa. Sifat-sifat sasaran itu biasanya berpengaruh terhadap persepsi orang yang melihatnya. 

3.Faktor situasi dimana pembentukan persepsi itu terjadi baik tempat, waktu, suasana dan lain-lain.

3. Konsep Diri

Konsep diri adalah pandangan dan sikap individu terhadap diri sendiri. Pandangan diri terkait dengan dimeni fisik, karakteristik individual, dan motivasi diri. Pandangan diri tidak hanya meliputi kekuatan-kekuatan individual, tetapi juga kelemahan bahkan juga kegagalan dirinya. Konsep diri merupakan inti dari kepribadian individu. Inti kepribadian berperan penting untuk menentukan dan mengarahkan perkembangan kepribadian serta perilaku individu.

4. Teori Persepsi Hubungan

Teori hubungan adalah usaha ketika individu-individu mengamati perilaku untuk menentukan apakah hal ini disebabkan secara internal atau eksternal.

5. Jalan Pintas dalam Menilai

a. Persepsi selektif

    Persepsi selektif adalah menginterpretasikan secara selektif apa yang dilihat seseorang yang berdasarkan minat, latar belakang, pengalaman, dan sikap seseorang.

b. Efek Halo
    Efek halo adalah membuat sebuah gambaran umum tentang seorang individu berdasarkan sebuah karakteristik. Ketika membuat sebuah kesan umum tentang seorang individu berdasarkan sebuah karakteristik, seperti kepandaian, keramahan, atau penampilan, efek halo sedang bekerja. Kenyataan akan efek halo diperkuat dalam sebuah penelitian, yaitu saat para pelaku diberi daftar sifat seperti pandai, mahir, praktis, rajin, tekun, dan ramah, kemudian diminta untuk mengevaluasi individu dengan sifat-sifat tersebut diberlakukan. Ketika sifat-sifat itu digunakan, individu tersebut dinilai bijaksana, humoris, populer, dan imajinatif. Ketika daftar yang sama dimodifikasi diperoleh serangkaian persepsi yang sama sekali berbeda.

6. Jenis - Jenis Persepsi
    Proses pemahaman terhadap rangsang atau stimulus yang diperoleh oleh indera menyebabkan persepsi terbagi menjadi beberapa jenis :

a. Persepsi Visual
Persepsi visual didapatkan dari indera penglihatan. Persepsi ini adalah persepsi yang paling awal berkembang pada bayi, dan memengaruhi bayi dan balita untuk memahami dunianya. Persepsi visual merupakan topik utama dari bahasan persepsi secara umum, sekaligus persepsi yang biasanya paling sering dibicarakan dalam konteks sehari-hari. Persepsi kaum muslimin harus mengacu pada Al-Qur'an dan As-Sunnah, ini yang kemudian disebut Islamic Worldview.
Persepsi visual merupakan hasil dari apa yang kita lihat baik sebelum kita melihat atau masih membayangkan dan sesudah melakukan pada objek yang dituju. 

b. Persepsi auditori

Persepsi auditori didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga.

c. Persepsi perabaan

Persepsi pengerabaan didapatkan dari indera taktil yaitu kulit.

d. Persepsi penciuman

Persepsi penciuman atau olfaktori didapatkan dari indera penciuman yaitu hidung.

e. Persepsi pengecapan

Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera pengecapan yaitu lidah.

7. Hubungan Persepsi Dengan Pengambilan Keputusan
Individu-individu dalam suatu organisasi mengambil keputusan. Yaitu, mereka membuat pilihan dari antara dua alternatif atau lebih. Pengambilan keputusan terjadi sebagai suatu reaksi terhadap suatu masalah. Terdapat suatu penyimpangan antara suatu keadaan yang diinginkan, yang menuntut pertimbangan arah tindakan alternatif. Setiap keputusan menunut penafsiran dan evaluasi terhadap informasi. Lazimnya data diterima dari berbagai sumber dan data itu perlu disaring, diproses, dan ditafsirkan.

8. Proses Pembelajaran Individual
Pembelajaran ialah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkahlaku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi denganlingkungannya.Ciri utama dari proses pembelajaran ialah adanya perubahan tingkah laku dalam diri individu, namun tidak semua perubahan tingkah laku mrp hasil pembelajaran.Perubahan tingkah laku sebagai hasil pembelajaran adalah perubahan yang disadari, bersifat kontinu(berkesinambungan), fungsional, positif, aktif (melalui aktivitas individu & bukan karena kematangan),permanen, bertujuan dan terarah. 


Jumat, 26 September 2014

Proses Perilaku Manusia Meliputi Dasar Kemampuan Dalam Kepribadian

1. Pengertian Perilaku
    Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003).Menurut Skinner, seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003), merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons, maka teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus – Organisme – Respon.

2. Dimensi Perilaku    
Ada bagian mendasar dalam diri kita yang selama kehidupan ini mengembangkan keyakinan yang tidak kita sadari tentang:
  • Siapa Anda
  • Apa yang mampu Anda capai
  • Level penghargaan hidup yang layak kita terima
Pemrograman internal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor. Diantaranya orangtua, pengasuh, cinta yang Anda alami atau tidak nikmati.Anda dibentuk dari 3 bagian1.       Intelektual, (SADAR), adalah bagian logika, bagian analisa yang mempelajari informasi, membuat keputusan, pilihan, sikap atau tindakan. Bagian ini memutuskan untuk belajar, namun kurang kekuatan untuk menjalankan keputusan ini.2.       Emosi, (apa yang dirasakan), ini adalah bagian yang merasakan perasaan dan emosi. Tanpa alasan, Anda mungkin merasa tidak nyaman hari ini, padahal kemaren Anda merasakan sangat senang. Dari mana semua perasaan ini muncul? Apa yang memicu mereka? Mengapa Anda tidak bisa secara sadar mengendalikan atau merubahnya?3.       Pikiran bawah sadar, ini adalah bagian yang mengisi semua program dan menentukan bagaimana keputusan yang dibuat pikiran sadar.Interaksi antara Sadar, Emosi, dan Pikiran Bawah SadarSelama membuka mata, bagian sadar selalu berkomunikasi dengan pikiran bawah sadar. Setiap interaksi ini akan memunculkan perasaan yang Anda alami. Emosi Anda begitu kuat, sehingga mereka menghilangkan semua logika yang ada dipikiran sadar.Pikiran sadar Anda bisa menyadari bahwa Anda harus belajar, atau Anda membuat goal, tetapi jika pikiran bawah sadar Anda berteriak, “Anda tiba mampu melakukan itu”. Maka keraguan dan kecemasan akan muncul dalam perasaan Anda. Konflik ini akan membuat seseorang tidak bisa melakukan apa yang sebenarnya bisa dilakukan atau bisa dicapai.Kesimpulannya, ketika pilihan, keputusan atau komitmen yang Anda buat dipikiran sadar konsisten dengan keyakinan, nilai, gambaran diri dalam pikiran bawah sadar Anda, sebuah kongruensi akan terjadi dan mempercepat semuanya terjadi.

3. Pengertian Kepribadian
   Secara umum yang dimaksud kepribadian adalah sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang yang membedakan dengan orang lain. 
   Dengan adanya kepribadian, maka akan terlihat sikap dan perilaku dari individu tersebut, dan memiliki kepribadian juga menentukan apakah individu tersebut memiliki pengaruh baik atau justru akan membawa pengaruh buruk bagi kehidupan orang di sekitarnya. 

4. Jenis - Jenis Kepribadian
   
 1. Introvert (Introversion)
     Introvert atau Introversion adalah kepribadian manusia yang lebih berkaitan dengan dunia dalam pikiran manusia itu sendiri. Jadi manusia yang memiliki sifat introvert ini lebih cenderung menutup diri dari kehidupan luar. Mereka adalah manusia yang lebih banyak berpikir dan lebih sedikit beraktifitas. Mereka juga orang-orang yang lebih senang berada dalam kesunyian atau kondisi yang tenang, daripada di tempat yang terlalu banyak orang.

- Ciri-ciri Introvert:
a. Senang menyendiri
b. Pemikir
c. Pemalu
d. Pendiam
e. Lebih senang bekerja sendirian
f. Lebih suka berinteraksi secara langsung dengan 1 orang (1 on 1 interaction)
g. Susah bergaul (kuper)
h. Senang berimajinasi
i. Jarang bercerita, lebih suka mendengarkan orang bercerita
j. Senang dengan kegiatan yang tenang (membaca, bermain komputer, memancing, bersantai dsb)
k. Lebih senang mengamati dalam sebuah interaksi
l. Berpikir dulu baru berbicara/melakukan
m. Lebih mudah mengungkapkan perasaan dengan tulisan 
 2. Extrovert (Extraversion)
     Extrovert atau Extraversion merupakan kebalikan dari Introvert. Manusia dengan kepribadian extrovert lebih berkaitan dengan dunia di luar manusia tersebut. Jadi manusia yang memiliki sifat extrovert ini lebih cenderung membuka diri dengan kehidupan luar. Mereka adalah manusia yang lebih banyak beraktifitas dan lebih sedikit berpikir. Mereka juga orang-orang yang lebih senang berada dalam keramaian atau kondisi dimana terdapat banyak orang, daripada di tempat yang sunyi.

- Ciri-ciri Extrovert:
a. Senang bersama orang
b. Percaya diri (Kadang bisa berlebihan)
c. Aktif
d. Lebih senang bekerja kelompok
e. Lebih suka berinteraksi dengan banyak orang sekaligus
f. Gampang bergaul (supel)
g. Senang beraktifitas
h. Lebih senang bercerita, daripada mendengarkan orang bercerita
i. Senang dengan kegiatan dengan banyak orang (jalan-jalan, pergi ke konser, nongkrong, berpesta dsb)
j. Lebih senang berpartisipasi dalam sebuah interaksi
k. Berbicara/Melakukan dulu baru berpikir
l. Lebih mudah mengungkapkan perasaan dengan kata-kata
 3. Ambievert (Ambiversion)
     Ambievert atau Ambiversion adalah kepribadian manusia yang memiliki 2 kepribadian, yaitu Introvert dan Extrovert. Manusia dengan kepribadian ambievert dapat berubah-ubah dari introvert menjadi extrovert, atau sebaliknya. Memiliki kepribadian ambievert ini bisa dibilang baik, karena manusia tersebut bisa fleksibel untuk beraktifitas sebagai introvert ataupun extrovert, serta dapat berinteraksi dengan introvert dan extrovert dengan baik. Tidak seperti Introvert yang susah bergaul dengan Extrovert dan sebaliknya.
Namun, kekurangan dari kepribadian ini, karena memiliki kepribadian di antara introvert dan extrovert, orang dengan kepribadian ambievert jadi sering terlihat moody, karena sifatnya yang sering berubah-ubah.

5. Unsur - unsur Kepribadian

1. Pengetahuan
    Pengetahuan individu terisi dengan fantasi, pemahaman, dan konsep yang lahir dari pengamatan dan pengalaman mengenai bermacam-macam hal yang berbeda dalam lingkungan individu tersebut. Semua itu direkam dalam otak dan sedikit demi sedikit diungkapkan oleh individu tersebut dalam bentuk perilaku.

2. Perasaan
    Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang menghasilkan penilaian positif atau negatif terhadap sesuatu.

3. Dorongan naluri
    Dorongan naluri adalah kemauan yang sudah merupakan naluri pada setiap manusia. Ada tujuh macam dorongan naluri yaitu,
a. Dorongan mempertahankan hidup
b. Dorongan seksual
c. Dorongan mencari makan
d. Dorongan bergaul dan berinteraksi dengan sesama
e. Dorongan meniru tingkah laku sesamanya
f. Dorongan untuk berbakti
g. Dorongan akan keindahan bentuk, warna, suara dan gerak.

Minggu, 14 September 2014

MENGAPA PERILAKU ORGANISASI PERLU DIPELAJARI DALAM S1 AKUNTANSI 

1. Pengertian Organisasi

    Organisasi adalah bentuk formal dari sekelompok manusia dengan tujuan individualnya masing-masing (gaji, kepuasan kerja, dll) yang bekerjasama dalam suatu proses tertentu untuk mencapai tujuan bersama (tujuan organisasi). Agar tujuan organisasi dan tujuan individu dapat tercapai secara selaras dan harmonis maka diperlukan kerjasama dan usaha yang sungguh-sungguh dari kedua belah pihak (pengurus organisasi dan anggota organisasi) untuk bersama-sama berusaha saling memenuhi kewajiban masing-masing secara bertanggung jawab, sehingga pada saat masing-masing mendapatkan haknya dapat memenuhi rasa keadilan baik bagi anggota organisasi/pegawai maupun bagi pengurus organisasi/pejabat yang berwenang.

2. Unsur-unsur Organisasi

aSebagai Wadah Atau Tempat Untuk Bekerja Sama

Organisasi adalah merupakan suatu wadah atau tempat dimana orang-orang dapat bersama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan tanpa adanya organisasi menjadi saat bagi orang-orang untuk melaksanakan suatu kerja sama, sebab setiap orang tidak mengetahui bagaimana cara bekerja sama tersebut akan dilaksanakan. Pengertian tempat di sini dalam arti yang konkrit, tetapi dalam arti yang abstrak, sehingga dengan demikian tempat sini adalah dalam arti fungsi yaitu menampung atau mewadai keinginan kerja sama beberapa orang untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pengertian umum, maka organisasi dapat berubah wadah sekumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu misalnya organisasi buruh, organisasi wanita, organisasi mahasiswa dan sebagainya.

bProses kerja sama sedikitnya antar dua orang

Suatu organisasi, selain merupakan tempat kerja sama juga merupakan proses kerja sama sedikitnya antar dua orang. Dalam praktek, jika kerja sama tersebut di lakukan dengan banyak orang, maka organisasi itu di susun harus lebih sempurna dengan kata lain proses kerja sama di lakukan dalam suatu organisasi, mempunyai kemungkinan untuk di laksanakan dengan lebih baik hal ini berarti tanpa suatu organisasi maka proses sama itu hanya bersifat sementara, di mana hubungan antar kerja sama antara pihak-pihak bersangkutan kurang dapat diatur dengan sebaik-baiknya.

cJelas tugas kedudukannya masing-masing
Dengan adanya organisasi maka tugas dan kedudukan masing-masing orang atau pihak hubungan satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas, dengan demikian kesimpulan dobel pekerjaan dan sebagainya akan dapat di hindarkan. Dengan kata lain tanpa orang yang baik mereka akan bingung tentang apa tugas-tugasnya dan bagaimana hubungan antara yang satu dengan yang lain.

dAda tujuan tertentu
Betapa pentingnya kemampuan mengorganisasi bagi seorang manajer. Suatu perencana yang kurang baik tetapi organisasinya baik akan cenderung lebih baik hasilnya dari pada perencanaan yang baik tetapi tidak baik. Selain itu dengan cara mengorganisasi secara baik akan mendapat keuntungan antara lain sebagai berikut :
- Pelaksanaan tugas pekerjaan mempunyai kemungkinan dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif

3. Pengertian Perilaku Organisasi

Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang perilaku tingkat individu dan tingkat kelompok dalam suatu organisasi serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun organisasi). Perilaku organisasi juga dikenal sebagai studi tentang organisasi. Studi ini adalah sebuah bidang telaah akademik khusus yang mempelajari organisasi, dengan memanfaatkan metode-metode dari ekonomisosiologiilmu politik,antropologi dan psikologi. Disiplin-disiplin lain yang terkait dengan studi ini adalah studi tentang sumber daya manusia dan psikologi industri.
 
4. Tujuan Mempelajari Perilaku Organisasi

 a.    Memahami perilaku yang terjadi dalam organisasi.
        Hal ini berarti Perilaku Organisasi diharapkan dapat mengerti segala perilaku-perilaku baik anggota               maupun dari organisasi itu sendiri
 b.    Dapat meramalkan kejadian-kejadian yang terjadi.
        Dalam hal ini Perilaku Organisasi berperan penting dalam memprediksi setiap peristiwa atau kejadian             yang terjadi dalam organisasi, apakah kejadian tersebut nantinya akan membuat organisasi tersebut               menjadi lebih baik atau tidak. 
  c.   Dapat mengendalikan perilaku-perilaku yang terjadi dalam organisasi.
        Hal ini berarti Perilaku Organisasi diharapkan dapat mengurangi terjadinya kesalahan-kesalahan yang             akan terjadi dari individu-individu dalam suatu organisasi. 

5. Tingkat Analisis Dalam Perilaku Organisasi

Kejadian-kejadian atau permasalahan yang terjadi dalam organisasi dapat dianalisis dari tiga tingkatan analisis, yaitu : tingkat individu, kelompok dan organisasi.
a.       pada tingkat individu, kejadian yang terjadi dalam organisasi dianalisis dalam hubungannya dengan perilaku seseorang dan interaksi kepribadian dalam suatu situasi. Masing-masing orang dalam organisasi memiliki sikap, kepribadian, nilai dan pengalaman yang berbeda bedayang mempengaruhinya dalam berperilaku.
b.      Pada tingkat kelompok, perilaku anggota kelompok dipengaruhi oleh dinamika anggota kelompok, aturan kelompok, aturan kelompok dan nilai-nilai yang dianut oleh kelompok.
c.       Pada tingkat organisasi, kejadian-kejadian yang terjadi dalam kontek struktur organisasi, struktur dan posisi seseorang dalam organisasi membawa pengaruh pada setiap interaksi sosial dalam
organisasi.

6. Karakteristik Perilaku Organisasi

a.       Perilaku, fokus dari perilaku keeorganisasian adalah perilaku individu dalam organisasi, oleh karenanya harus mampu memahami perilaku berbagai individu dan organisasi.
b.      Struktur, Struktur berkaitan dengan hubungan yang bersifat tetap dalam organisasi, bagaimana pekerjaan dalam organisasi dirancang, dan bagaimana pekerjaan diatur. Struktur Organisasi berpengaruh besar terhadap perilaku individu atau orang dalam organisasi serta efektifitas organisasi.
c.       Proses, proses organisasi berkaitan dengan interaksi yang terjadi antara anggota organisasi. Proses organisasi meliputi : komunikasi, kepemimpinan, proses pengambilan keputusan dan kekuasaan. Salah satu pertimbangan utama dalam merancang struktur organisasi adalah agar
berbagai proses tersebut dapat berjalan secara efektif dan efisien.

7. Mengapa Perilaku Organisasi Perlu Dipelajari Di S1 Akuntansi

Dengan mempelajari Perilaku Organisasi kita bisa mengenali, mendiagnosis dan menjelaskan kejadian-kejadian, yang secara teratur dan prediktabel terjadi dalam sebuah organisasi. Mengenali kejadian seperti ini sangat bermanfaat bagi para manajer, sebab bisa digunakan untuk mengidentifikan masalah, menjelaskan apa yang sedang terjadi dalam sebuah organisasi dan menjelaskan apa yang seharusnya dilakukan para manajer. 
Dengan mempelajari Perilaku Organisasi kita juga akan bisa memprediksi masa depan organisasi dengan menggunakan kejadian masa kini sebagai prediktornya. Sebab, organisasi umumnya didirikan bukan untuk jangka pendek melainkan untuk jangka panjang bahkan, kalau mungkin, untuk waktu yang tidak terbatas. 
Dengan mempelajari Perilaku Organisasi kita akan lebih mampu mengendalikan perilaku manusia didalam organisasi. Sebab, harus kita sadari bahwa tidak semua perilaku manusia di dalam organisasi selaras dan cocok dengan kepentingan organisasi mengingat berkumpulnya beberapa orang didalam organisasi berasal dari beberapa latar belakang keluarga, pendidikan dan karakter yang berbeda. Disamping itu mereka juga mempunyai kepentingan yang berbeda.

Sabtu, 13 September 2014

SOBAT ( Semua Orang Bisa Jadi Hebat)

Sesungguhnya setiap manusia adalah insan Tuhan yang diciptakan dengan memiliki potensi diri yang berbeda-beda. Dan sebenarnya setiap individu memiliki keahlian dan keunggulan masing-masing, tinggal melihat pada diri sendiri apa yang kita miliki dan bagaimana caranya untuk menonjolkan atau mengembangkan potensi diri tersebut agar bisa dimanfaatkan bagi diri kita sendiri. Untuk mengembangkan potensi diri yang kita miliki juga tidaklah selalu mudah, namun semua itu butuh sebuah proses yang cukup panjang agar potensi yang kita miliki semakin matang. Misalnya, dengan menuntut ilmu dari mulai Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, SMP, SMA, hingga bila perlu melnjutkan ke jenjang perkuliahan agar potensi diri yang kita miliki bisa semakin terasah dan berkembang. Dalam mengembangkan potensi tersebut perlu juga memperhatikan beberapa hal seperti berikut :

1. Konsisten
    Hal ini berarti harus memiliki pendirian yang tetap dan diusahakan jangan sampai berubah-ubah. Dengan       memiliki pendirian yang tetap maka kita akan mudah untuk lebih mencari tahu lagi dan mengembangkan         mengenai potensi diri kita berada di titik mana.

2. Komitmen
    Jika sudah merasa bahwa pilihan kita adalah potensi sesuai yang kita miliki, maka kita harus siap untuk           menjalankan potensi tersebut sampai berhasil.

3. Percaya Diri
    Harus memiliki kepercayaan diri yang tinggi agar kita bisa melewati segala rintangan yang menghalangi           jalan kita untuk meraih sebuah potensi tersebut. Agar kita yakin bahwa kita bisa mencapai target tersebut.

4. Disiplin
    Dengan memiliki program dan jadwal tersendiri, juga akan membantu kita dalam mencapai target tersebut    dengan lebih efektif